Waspadai Infeksi H. Pylori Pada Lambung: Membahayakan Nyawa!

  • Wednesday, 22 Nov 2023 13:49 WIB
  • Waktu baca : 4 menit
Waspadai Infeksi H. Pylori Pada Lambung: Membahayakan Nyawa!

Sering sendawa, nyeri perut yang tak tertahankan, atau bahkan kotoran bercampur darah saat buang air besar? Hati-hati, bisa jadi karena infeksi H. pylori pada lambung!. Apa itu H. pylori dan bagaimana bakteri ini dapat menyebabkan gejala klinis yang parah dalam tubuh, mari simak ulasannya dalam artikel berikut.

 

 

Apa itu H. pylori?

Helicobacter Pylori
Helicobacter Pylori

Helicobacterium pylori atau disingkat H. pylori merupakan bakteri berbentuk spiral, gram negatif, yang sering ditemukan di permukaan epitel lambung. H. pylori dianggap sebagai jenis bakteri yang paling sering menginfeksi saluran pencernaan di seluruh dunia.[1]

Secara klinis, manusia yang terinfeksi organisme ini dapat memiliki gejala gastritis (peradangan selaput lendir pada lambung) yang dapat bertahan selama bertahun-tahun dan dapat berkembang menjadi inflamasi (peradangan) kronis.[1]

Secara alami, organ lambung dapat memproduksi senyawa asam yang dapat membunuh mikroorganisme seperti bakteri, namun H. pylori dapat menangkal lingkungan sangat asam, karena memiliki aktivitas urease yang tinggi; urease ini mengubah urea di asam lambung menjadi amonia yang bersifat alkali dan karbondioksida yang dapat meningkatkan pH, sehingga memungkinkan pertumbuhan bakteri.[1]

 

Komplikasi yang disebabkan oleh infeksi H. pylori

Pada umumnya infeksi H. Pylori tidak akan menimbulkan gejala yang parah. Namun, jika bakteri ini menginfeksi secara terus menerus dapat menyebabkan kondisi medis yang parah terutama pada saluran pencernaan, seperti peradangan pada lambung (gastritis), luka lambung, pendarahan lambung, hingga kondisi terparah, yaitu kanker lambung.[2]

 

Cara H. pylori menyebar dan faktor risikonya

Pakar kesehatan belum mengetahui secara pasti bagaimana infeksi H. pylori menyebar. Mereka percaya bakteri tersebut dapat ditularkan dari orang ke orang melalui mulut, misalnya melalui ciuman. Selain itu, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan muntahan atau tinja.[3]

Hal ini mungkin terjadi jika:[3]

    • Makan makanan yang tidak dibersihkan atau dimasak dengan cara yang tidak aman (tidak matang);
    • Mengosumsi air yang terinfeksi bakteri.

Sementara itu, meningkatnya faktor risiko infeksi H. pylori dapat disebabkan oleh faktor usia dan ras. Selain itu, tercatat lebih dari separuh orang di AS yang terinfeksi bakteri ini berusia di atas 50 tahun dan hampir separuh penduduk Afrika-Amerika juga terinfeksi. Bagi orang yang datang ke AS dari negara berkembang, setidaknya 50% orang Latin dan 50% orang dari Eropa Timur mengidap H. pylori.[3]

 

Gejala yang muncul saat H. pylori menginfeksi lambung

Beberapa orang yang terinfeksi bakteri ini bisa jadi tidak menyadarinya selama bertahun-tahun karena tidak menimbulkan gejala.[3] Namun Anda perlu mewaspadai adanya infeksi H. pylori jika gejala menyerupai sakit maag muncul, antara lain:[3]

    • Rasa sakit pada perut yang tak kunjung hilang;
    • Rasa sakit terjadi 2 hingga 3 jam setelah makan;
    • Datang dan pergi selama beberapa hari atau minggu;
    • Terjadi di tengah malam saat perut kosong;
    • Hilang saat makan atau minum obat penurun asam lambung (antasida).

Gejala lain yang mungkin dapat muncul antara lain:[3]

    • Penurunan berat badan;
    • Tidak merasa lapar;
    • Perut terasa begah atau kembung;
    • Bersendawa;
    • Mengalami sakit perut atau mual;
    • Muntah.

Gejala yang muncul mungkin terasa seperti sakit maag biasa, dan mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya sehingga Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya.[3]

 

Baca juga: Helicobacter Pylori Salah Satu Penyebab Terjadinya Kanker Lambung

 

Diagnosis Infeksi H. pylori di dalam lambung

Untuk memastikan apakah ada infeksi H. pylori dalam lambung pasien, dokter akan melakukan tanya jawab untuk mengetahui gejala yang dirasakan, riwayat kesehatan pasien serta riwayat pengobatan yang pernah atau sedang dikonsumsi. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Selanjutnya, jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk melihat apakah ada aktivitas H. pylori dalam lambung dengan menggunakan pemeriksaan endoskopi atau secara semi kuantitatif melalui Amonia Breath Test dan pemeriksaan patologi anatomi (PA) menggunakan sampel jaringan biopsi.

AMAMED merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan alat Kesehatan yang berbasis di Rusia. AMAMED memiliki 2 jenis instrumen untuk pemeriksaan H. pylori yang bersifat invasif (AMA RUT) dan non-invasif (Helic ABT).

1. AMA RUT

AMA RUT

Amarut Expert merupakan rapid urease test pertama di dunia yang disertai dengan reader (mesin pembaca hasil tes).[4] Amarut Expert memiliki element reactive sensitive dry cool yang dapat mendeteksi H. pylori pada sampel biopsi secara langsung.

Prinsip kerja pemeriksaan Amarut Expert :

    • Melihat aktivitas urease berdasarkan kemampuan kuman pylori dalam mensekresi enzim urease;
    • Enzim urease mengubah urea menjadi CO2 dan ammonia (NH3) dilakukan pada saat pemeriksan gastroskopi dengan mengambil spesimen biopsi dari lambung atau duodenum sebagai sampel;
    • Sampel bisa diambil sebanyak 3 sampel yang diletakkan pada elemen reaktif dalam satu waktu yang bersamaan.

Penanda :

    • Adanya perubahan warna pada indicator (element reactive sensitive dry cool) setelah spesimen biopsi ditempatkan pada elemen reaktif tes;
    • Jika terjadi aktivitas urease dalam spesimen biopsi, bintik atau bercak berwarna merah atau magenta akan muncul pada elemen;
    • Semakin banyak aktivitas urease maka akan semakin cepat waktu deteksi;
    • Waktu exposure (durasi sampel diletakkan diatas elemen reaktif Amarut Expert sebelum hasil dibaca) adalah 14 menit.

2. Helic ABT

Helic ABT
Helic ABT

HELIC Ammonia Breath Test (HELIC ABT) digunakan untuk untuk mendeteksi Helicobacter pylori berdasarkan aktivitas urease pada pasien yang diduga infeksi H. pylori dengan menggunakan sampel nafas pasien. Adapun prinsip kerja Helic ABT adalah sebagai berikut :

    • Melihat aktivitas urease pada pasien yang diduga infeksi pylori dengan menggunakan sampel nafas pasien;
    • Cara kerjanya membandingkan kadar amonia dalam rongga mulut sebelum dan sesudah minum urea (normal carbon isotop 12C);
    • Apabila terdapat aktivitas urease dalam jumlah besar. Kandungan urea yang di minum akan dengan cepat terhidrolisis dalam perut dan diekskresikan dari lambung melalui esofagus;
    • Peningkatan kadar amonia yang terdeteksi dalam rongga mulut maka akan menyebabkan reaksi perubahan warna pada tabung indikator, dari kuning/jingga menjadi biru, ungu atau abu-abu.

Untuk informasi selengkapnya mengenai produk dari AMAMED, yaitu AMA RUT & Helic ABT, Anda dapat mengetahuinya dengan mengunjungi halaman berikut :

[maxbutton id=”1″ url=”https://mjg.theideagrovestudio.com/products/h-pylori-detection/”]

Referensi Artikel

  1. Olokoba, A. B., Obateru, O. A., & Bojuwoye, M. O. (2013). Helicobacter pylori eradication therapy: A review of current trends. Nigerian medical journal : journal of the Nigeria Medical Association54(1), 1–4. https://doi.org/10.4103/0300-1652.108884
  2. Mayo Clinic. 2022. Helicobacter pylori (H. pylori) infection [Online] https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/h-pylori/symptoms-causes/syc-20356171 (diakses pada 29 Oktober 2023).
  3. Johns Hopkins Medicine. Helicobacter Pylori [online] https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/helicobacter-pylori (diakses pada 29 Oktober 2023).
  4. 2023. AMARUT EXPERT [Online] https://www.amarut.com/home (diakses pada 11 November 2023)
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.

Hubungi Kami

Other Articles

  • thumbnail Hari Kesadaran MRSA Sedunia Prevalensi, Tantangan Resistensi & Langkah Pencegahan
    Selengkapnya

    28 October 2024

    Hari Kesadaran MRSA Sedunia: Prevalensi, Tantangan Resistensi & Langkah Pencegahan

  • thumbnail Beta Talasemia Pemahaman Genetik, Terapi Terkini, dan Pentingnya Deteksi Dini
    Selengkapnya

    23 October 2024

    Beta Talasemia: Pemahaman Genetik, Terapi Terkini, dan Pentingnya Deteksi Dini

  • thumbnail Kebangkitan Cacar Monyet Global Tantangan Kesehatan Masyarakat
    Selengkapnya

    23 October 2024

    Kebangkitan Cacar Monyet Global: Tantangan Kesehatan Masyarakat

  • thumbnail Helicobacter Pylori Salah Satu Penyebab Terjadinya Kanker Lambung
    Selengkapnya

    15 October 2024

    Helicobacter Pylori Salah Satu Penyebab Terjadinya Kanker Lambung