5 Manfaat Donor Darah Bagi Pendonor dan Penerima Donor

  • Wednesday, 22 May 2024 10:53 WIB
  • Waktu baca : 6 menit
thumbnail 5 Manfaat Donor Darah Bagi Pendonor dan Penerima Donor

Donor darah memainkan peranan penting dalam perawatan medis namun kekurangan donor secara global masih terjadi dan berdampak serius pada intervensi medis.

Tantangan yang dihadapi terkait donor darah antara lain: kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah, kurangnya pemahaman mengenai proses dan kriteria kelayakan untuk melakukan donor darah, dan kurangnya strategi komprehensif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mendonorkan darah, dengan penekanan khusus pada keterlibatan generasi muda.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa donor darah memberikan manfaat yang signifikan bagi pendonor dan penerima, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa.[1]

Pada artikel ini kita akan membahas mengenai situasi donor darah di Indonesia, keuntungan atau manfaat donor darah; baik untuk pemberi donor maupun penerima donor, serta penanganan darah donor setelah proses pengambilan darah donor dilakukan.

Situasi Donor Darah Di Indonesia

Setiap menit terdapat 1 (satu) orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia.[2] Berdasarkan standar World Health Organization (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,5 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia), sedangkan produksi darah dan komponennya pada tahun 2017 hanya mencapai 4,1 juta kantong. Dari jumlah darah yang tersedia, 90% di antaranya berasal dari donasi sukarela (salah satunya kegiatan donor darah yang terbuka untuk umum).[3]

 

Grafik Jumlah kantong darah di UDD PMI per juni 2023
Grafik Jumlah kantong darah di UDD PMI per juni 2023.[4]

Berdasarkan data Palang Merah Indonesia (PMI) selama tahun 2023, hingga 14 Juni 2023, Unit Donor Darah (UDD) di seluruh Indonesia memiliki stok darah sebanyak 77.438 kantong darah. Jumlah tersebut masih jauh di bawah perkiraan kebutuhan kantong darah ideal menurut standar WHO.[4]

Secara spesifik, stok darah golongan darah O+ memiliki jumlah kantong terbanyak yaitu 29.825 kantong. Disusul peringkat kedua terbanyak, yaitu golongan darah B+ sebanyak 23.742 kantong darah. Lalu diikuti golongan darah A+ yang tercatat sebanyak 14.238 kantong. Dan terakhir, terhitung jumlah stok golongan darah AB+ sebanyak 9.633 kantong darah.[4]

Selain itu, darah dengan tipe rhesus negatif tidak terdapat pada data PMI, yang mungkin dikarenakan jumlah populasinya yang sangat langka di Indonesia. Hal ini terjadi mengingat hanya 15% orang di seluruh dunia yang memiliki darah rhesus negatif, dimana diperkirakan hanya 1% penduduk Indonesia yang memiliki rhesus darah tipe tersebut.[4]

Manfaat Donor Darah Bagi Pendonor Dan Penerima Donor

1. Manfaat Donor Darah Bagi Pendonor

Donor Darah Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Donor Darah Menurunkan Risiko Serangan Jantung.

Donor darah merupakan aspek penting dalam pelayanan kesehatan. Telah digunakan dalam berbagai prosedur medis, seperti: komplikasi saat melahirkan, pengobatan kanker, luka bakar, pembedahan, kecelakaan, dan kelainan darah genetik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar darah jika disumbangkan oleh orang dewasa akan ditransfusikan ke pasien lanjut usia yang membutuhkan.[1]

Penggunaan darah yang berlebihan saat ini dapat mengakibatkan kekurangan darah di masa depan, karena berbagai prosedur medis, seperti: pembedahan, trauma, dan perawatan kanker, sering kali memerlukan darah dalam jumlah besar. Oleh karena itu, setiap orang harus menyadari pentingnya donor darah. Mendonorkan darah dan memanfaatkan bank darah oleh organisasi publik dan nirlaba, serta mengamankan persediaan berbiaya rendah, dapat membantu donor darah dalam keadaan darurat.[1]

Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Ada hipotesis bahwa donor darah mungkin memiliki efek pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular, meskipun penelitian menemukan hubungan yang bertentangan antara donor darah dan parameter kardiovaskular. Ada 2 mekanisme biologis yang diusulkan mengenai bagaimana donor darah akan menurunkan risiko CVD, yaitu: jalur Fe dan jalur kekentalan darah.[5]

Selain itu, ada beberapa alasan lagi kenapa donor darah memiliki manfaat yang baik untuk pendonor. Berikut ini adalah beberapa manfaat donor darah, diantaranya adalah:[6]

a. Mengurangi Kadar Zat Besi

Zat besi memainkan peran penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh, dengan sekitar dua per tiga dari total zat besi dalam tubuh terdapat di dalam sel darah merah. Meskipun kekurangan zat besi (dikenal sebagai kekurangan zat besi) merupakan kekhawatiran bagi beberapa individu, kelebihan zat besi dalam aliran darah juga dapat menimbulkan masalah.

Seiring waktu, kelebihan zat besi akan terakumulasi di organ-organ seperti hati, jantung, dan pankreas, yang berpotensi menyebabkan kondisi seperti sirosis, kanker hati, aritmia jantung, dan diabetes. Mengeluarkan sel darah merah melalui donor darah merupakan salah satu metode utama untuk mengurangi kadar zat besi yang berlebihan dalam tubuh.

b. Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular

Beberapa studi telah menunjukkan dampak positif dari mendonorkan darah terhadap kesehatan kardiovaskular. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa mendonorkan darah secara teratur menyebabkan penurunan kadar kolesterol total, sementara studi lain mengungkapkan bahwa individu yang mendonorkan darah setiap enam bulan mengalami insiden serangan jantung dan stroke yang lebih rendah.

Selain itu, penurunan risiko serangan jantung terjadi secara signifikan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology, pendonor darah memiliki kemungkinan 88 persen lebih rendah untuk mengalami serangan jantung.

c. Menurunkan Risiko Kanker

Manfaat ini kemungkinan terkait dengan penurunan kadar zat besi dalam aliran darah. Penelitian menunjukkan kemungkinan yang lebih rendah untuk mengembangkan kanker hati, usus besar, paru-paru, kerongkongan, dan lambung pada individu yang secara teratur mendonorkan darah.

d. Manfaat Emosional dan Sosial

Meskipun lebih sulit diukur daripada manfaat yang disebutkan sebelumnya, penting untuk tidak mengabaikan manfaat emosional dari mendonorkan darah. Membantu orang lain dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan memperkuat rasa keterhubungan di antara Anda dan para pendonor lainnya.

Banyak orang memilih untuk mendonorkan darah di lokasi donasi darah lokal atau tempat kerja, membangun hubungan dengan rekan kerja atau anggota masyarakat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan emosional Anda.

e. Identifikasi Potensi Masalah Kesehatan

Sebelum mendonorkan darah, para donor menjalani pemeriksaan kesehatan singkat yang menilai detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar hemoglobin mereka. Meskipun pemeriksaan ini tidak menggantikan kunjungan rutin ke dokter untuk pemeriksaan tahunan, namun bisa mengungkap masalah medis yang belum terdeteksi sebelumnya, seperti hipertensi.

Setelah mendonorkan darah, darah yang didonorkan diperiksa untuk 13 jenis penyakit menular, termasuk HIV dan virus West Nile. Palang Merah memberikan para donor informasi hasil pemeriksaan yang relevan dari tes tersebut.

2. Manfaat Donor Darah Bagi Penerima Donor

Transfusi darah yang tepat dan sesuai dapat menyelamatkan nyawa pasien dan membatasi komplikasi yang disebabkan oleh kehilangan darah yang parah. Namun selain memiliki manfaat yang besar, prosedur transfusi darah juga memiliki risiko yang cukup membahayakan baik bagi penerima maupun pendonor jika tidak dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku.[7]

Baca Juga: Pra Transfusi Darah: Pentingnya Pemeriksaan Imunohematologi

 

Apa saja manfaat yang didapatkan oleh pasien yang membutuhkan darah dengan pemberian transfusi? Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diterima, diantara lain:[7]

a. Meningkatkan kadar (Hemoglobin) Hb;

b. Membantu hentikan pendarahan: Pendarahan mungkin tidak dapat dikendalikan jika jumlah trombosit dan/atau faktor pembekuan darah rendah;[8]

c. Mengganti darah yang hilang karena perdarahan, misalnya: perdarahan saat melahirkan, atau operasi besar dengan perdarahan yang banyak;

d. Mengganti kehilangan plasma darah, misalnya pada luka bakar;

e. Mencegah dan mengatasi perdarahan karena kekurangan/kelainan komponen darah, misalnya: pada penderita talasemia.

 

Kemana Kantong Darah Setelah Donor Selesai Dilakukan?

Setelah proses donor darah selesai dilakukan, maka produk darah yang sudah dikoleksi tersebut akan melalui beberapa serangkaian proses sehingga pada saat diberikan kepada pasien produk darah tersebut sudah aman. Berikut ini adalah proses yang dilaluinya:[9]

1. Pengelompokkan Darah Donor

Setelah proses donor selesai, maka darah akan dikelompokkan berdasarkan golongan dan rhesusnya. Secara umum, golongan darah dibedakan dengan A, B, AB, atau O serta dua jenis Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-).

Ilustrasi Penggolongan Darah
Ilustrasi Penggolongan Darah. Sumber: Medquest.

Baca Juga: Pentingnya Ketahui Golongan Darah Agar Terhindar Komplikasi

 

2. Karantina Produk Darah

Setelah darah dikoleksi, maka darah akan melalui proses screening/uji saring terhadap kemungkinan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), seperti: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV dan Sifilis. Sebelum hasil screening keluar, seluruh kantong darah yang telah dilabeli akan dimasukkan ke ruangan karantina khusus bersuhu dingin, untuk menjaga kualitas produk darah tetap baik.

3. Pemisahan Produk Darah

Produk darah akan mengalami proses pemisahan menjadi beberapa komponen darah, antara lain: trombosit, sel darah merah, plasma/frozen plasma dan faktor-faktor koagulasi.

4. Pelabelan

Setelah pemisahan darah selesai, semua kantong darah akan dilabeli khusus menggunakan barcode melalui sistem komputerisasi.

 

Fasilitas layanan kesehatan Anda membutuhkan alat kesehatan khusus bank darah, seperti Hb Meter, Alat Screening IMLTD, Kursi Donor, dan lainnya, yang memiliki kualitas terbaik dikelasnya? Silakan kunjungi halaman berikut untuk informasi lebih lanjut:

[maxbutton id=”1″ url=”https://mjg.theideagrovestudio.com/product-tag/blood-bank-products/” ]

 

 

Referensi Artikel:

  1. Dorle, A., Gajbe, U., Singh, B. R., Noman, O., & Dawande, P. (2023). A Review of Amelioration of Awareness About Blood Donation Through Various Effective and Practical Strategies. Cureus, 15(10), e46892. https://doi.org/10.7759/cureus.46892.
  2. Palang Merah Indonesia. (2024). Tentang Kami (Ayodonor – Palang Merah Indonesia). Palang Merah Indonesia. https://ayodonor.pmi.or.id/ (diakses pada 20 mei 2024).
  3. Kemenkes RI. (2017). Indonesia Butuh Darah 5,1 Juta Kantong Pertahun. Kemenkes RI. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20170711/5721625/indonesia-butuh-darah-51-juta-kantong-pertahun/ (diakses pada 20 mei 2024).
  4. Widi, S. (2023). Stok Darah di Indonesia Sebanyak 77.438 Kantong per 14 Juni 2023. DataIndonesia.id. https://dataindonesia.id/varia/detail/stok-darah-di-indonesia-sebanyak-77438-kantong-per-14-juni-2023 (diakses pada 20 mei 2024).
  5. Franke A. Quee, et. al. (2022). Cardiovascular Benefits for Blood Donors? A Systematic Review. Transfusion Medicine Reviews, 36 (3), 143-151. https://doi.org/10.1016/j.tmrv.2022.04.004.
  6. Fox, N. (n). THE HEALTH BENEFITS OF GIVING BLOOD. Laborers’ Health and Safety Fund of North America. https://lhsfna.org/the-health-benefits-of-giving-blood/ (diakses pada 20 mei 2024).
  7. Panji, P. A. S., (2023). Transfusi Darah. Kemenkes RI. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2363/transfusi-darah (diakses pada 20 mei 2024).
  8. Stanford Blood Center. (2012). BENEFITS OF BLOOD TRANSFUSIONS. Stanford Blood Center. https://stanfordbloodcenter.org/benefits_of_blo/ (diakses pada 20 mei 2024).
  9. Syarifah, F. (2014). Intip Proses Pengolahan Darah di PMI Jakarta. Liputan6. https://www.liputan6.com/health/read/2047108/intip-proses-pengolahan-darah-di-pmi-jakarta-1 (diakses pada 20 mei 2024).
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.

Hubungi Kami

Other Articles

  • thumbnail Hari Kesadaran MRSA Sedunia Prevalensi, Tantangan Resistensi & Langkah Pencegahan
    Selengkapnya

    28 October 2024

    Hari Kesadaran MRSA Sedunia: Prevalensi, Tantangan Resistensi & Langkah Pencegahan

  • thumbnail Beta Talasemia Pemahaman Genetik, Terapi Terkini, dan Pentingnya Deteksi Dini
    Selengkapnya

    23 October 2024

    Beta Talasemia: Pemahaman Genetik, Terapi Terkini, dan Pentingnya Deteksi Dini

  • thumbnail Kebangkitan Cacar Monyet Global Tantangan Kesehatan Masyarakat
    Selengkapnya

    23 October 2024

    Kebangkitan Cacar Monyet Global: Tantangan Kesehatan Masyarakat

  • thumbnail Helicobacter Pylori Salah Satu Penyebab Terjadinya Kanker Lambung
    Selengkapnya

    15 October 2024

    Helicobacter Pylori Salah Satu Penyebab Terjadinya Kanker Lambung